Oleh : Agung Purnomo
Lahat,Sahabatsiber.com - Peran Mahasiswa dan generasi muda dalam menentukan masa depan bangsa. Namun, rendahnya partisipasi pemuda dalam Pilkada Lahat seringkali menjadi hambatan utama. Banyak dari mereka merasa suara mereka tidak didengar atau tidak berpengaruh, sehingga apatisme politik pun berkembang. Kurangnya pendidikan politik dan minimnya keterlibatan aktif dalam proses Pilkada memperburuk keadaan ini. Padahal, tanpa keterlibatan generasi muda, sulit untuk berharap adanya perubahan yang signifikan dalam tata kelola daerah.
Selain itu, sistem politik yang kerap kali dikuasai oleh elit-elit lama dengan kepentingan pribadi semakin menjauhkan harapan akan perubahan. Kampanye yang sarat dengan janji-janji manis namun minim realisasi membuat banyak pemilih muda skeptis terhadap seluruh proses demokrasi ini. Mahasiswa, yang memiliki intelektual dan energi yang cukup untuk melakukan perubahan, seringkali terjebak dalam ketidakpedulian dan pesimisme.
Untuk mengubah kondisi ini, mahasiswa dan generasi muda harus memanfaatkan Pilkada di Kabupatan Lahat sebagai momentum strategis untuk menciptakan perubahan. Beberapa langkah konkret yang dapat diambil antara lain:
1. Pendidikan Politik :
Mahasiswa harus aktif dalam menyebarkan pengetahuan politik di kalangan teman-teman sejawat dan masyarakat luas. Diskusi, seminar, dan workshop tentang pentingnya partisipasi dalam Pilkada dapat menjadi sarana efektif untuk meningkatkan kesadaran politik.
2. Keterlibatan Aktif :
Mahasiswa perlu terlibat langsung dalam kampanye dan mendukung calon yang memiliki visi dan misi jelas untuk perubahan. Mereka bisa bergabung sebagai relawan atau bahkan menjadi calon independen yang membawa aspirasi kaum muda.
3. Menggunakan Media Sosial :
Platform media sosial dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi, mengedukasi pemilih, dan mengkampanyekan pentingnya partisipasi politik. Kampanye kreatif dan positif bisa menarik perhatian generasi muda lainnya untuk turut serta dalam proses Pilkada.
4. Pengawasan dan Advokasi :
Mahasiswa bisa membentuk kelompok pengawas untuk memastikan proses Pilkada berjalan dengan jujur dan adil. Selain itu, mereka juga bisa melakukan advokasi untuk kebijakan yang pro-pemuda dan pro-rakyat setelah terpilihnya kepala daerah baru.
No comments:
Post a Comment