Wednesday, May 1, 2024

Septa Gustiana Minta Kejujuran dari Aparat Polisi, Kapolres Lahat Menjamin Proses Hukum Berjalan Sesuai Aturan



Author : Ir22

Lahat,Sahabatsiber.com - Pasca tewasnya Candra Wibowo (37) saat dilakukan penggrebekan diduga pelaku narkoba oleh Satnarkoba Polres Lahat, istri Almarhum Candra, Septa Gustiana (38) angkat bicara, Rabu (1/5).

Menurutnya, pihaknya meminta kasus ini cepat selesai dan berharap kejujuran dari aparat, terkait suaminya yang tewas saat dilakukan penggrebekan.

"Karena saat kami hendak mencari suami kami, kami menemui anggota polisi yang membawa motor suami kami, bertanya dimana suaminya" ujarnya.

Lebih lanjut, di pertemuan tersebut, anggota polisi yang membawa motor yang dikendarai suaminya tersebut mengatakan suaminya kabur dan motor tersebut akan dibawa ke Polres Lahat.

"Namun tak lama, menerima telepon dari anggota Satnarkoba Polres Lahat, bahwa suaminya ada di RSUD Lahat," katanya.

Sontak mengetahui hal tersebut, dirinya beserta adik korban langsung menuju ke rumah sakit dan ternyata, suaminya sudah ada di Kamar mayat.

"Menurut keterangan polisi yang ada dirumah sakit, suami saya masuk ke jurang. Tentu kami merasa hal tersebut ada kejanggalan," sambungnya.

Setelah itu, dirinya melihat mayat suaminya terdapat memar di pergelangan tangan, seperti bekas borgolan dan beberapa bagian tubuh luka luka.

"Kami pihak keluarga hanya minta keadilan dan kejujuran dari pihak kepolisian, penyebab pastinya suami saya bisa meninggal," tandasnya.


Sementara itu, Kapolres Lahat,  AKBP God Parlasro Sinaga SIK di dampingi Kasat Reskrim AKP Sapta Eka Yanto SIK turut berduka cita atas wafatnya Candra Wibowo saat penggrebekan pelaku narkoba oleh Satnarkoba Polres Lahat.

"Pada saat dilakukan pengejaran, pelaku lemas. Melihat hal itu, anggota melakukan pertolongan pertama dengan membawa pelaku ke RSUD Lahat," ujarnya.

Dari peristiwa ini, Kapolres menambahkan bahwa keluarga korban merasa ada kejanggalan dan melaporkan hal ini ke Polres Lahat.

"Saya selaku Kapolres mengapresiasi tindakan ini. Benar negara kita ini negara hukum. Saya selaku Kapolres memastikan proses penyelidikan akan dilakukan secara transparan," sambungnya.

Lebih lanjut, Kapolres menegaskan, mana kala terbukti ada anggota saya yang melanggar aturan, melakukan tindakan kekerasan, yang menyebabkan pelaku meninggal. Dirinya memastikan proses hukum akan berjalan sesuai aturan yang berlaku.

Terpisah, Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang dikutip dari media Tribun Sumsel.com Dr Indra Nasution menjelaskan penyebab kematian Candra Widodo hasil otopsi yang dilakukan ia menemukan paru-paru korban tidak normal seperti orang pada umumnya. 

"Paru-paru tidak normal, dimana pada bagian kiri dan kanan ditemukan ada benjolan-benjolan. Kemungkinan besar penyebab kematian Candra kerena kekurangan oksigen dan kelelehan. 

Untuk luka yang di alami korban Candra di bagian kepala itu hanyalah luka kecil, sehingga tidak mungkin luka tersebut menjadi penyebab kematian. 

Dr Indar juga menemukan kandungan amfetamin saat pemeriksaan urine korban. 

"Dari pemeriksaan luar memang kita temukan luka di dahi dan juga bekas borgol di tangan. Tapi itu tidak menjadi penyebab kematian", ucap Dr Indra Nasution di Palembang.

Editor : Tahrim

No comments:

Post a Comment