PRABUMULIH, Sahabatsiber.com -- Mareta Widyati (54), seorang peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) mengungkapkan rasa syukurnya atas layanan kesehatan yang telah ia nikmati selama bertahun-tahun, terutama dalam menangani penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) yang ia derita.
Mareta pertama kali didiagnosis GERD beberapa tahun lalu. Kondisi ini menyebabkan gejala yang mengganggu, seperti nyeri dada, rasa terbakar di tenggorokan, dan mual yang terus-menerus.
“Saya merasa sangat terbantu. Dengan Program JKN, saya bisa mendapatkan perawatan medis tanpa harus memikirkan biaya besar,” ungkapnya.
Mareta telah beberapa kali memanfaatkan layanan JKN untuk mengatasi keluhan GERD yang kerap kambuh. Proses pengobatan, mulai dari kunjungan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) hingga rujukan ke rumah sakit, selalu berjalan lancar. Cukup menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan mengikuti prosedur yang ditentukan, ia mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal. Semua biaya, mulai dari pemeriksaan hingga obat-obatan, sepenuhnya ditanggung oleh Program JKN.
“Pengalaman yang paling terkesan adalah ketika saat GERD saya memburuk dan harus menjalani pemeriksaan lanjutan di rumah sakit. Dalam setahun ini saja, saya sudah dua kali menjalani rawat inap di RS A.R Bunda ini. Dokter memberikan penanganan yang cepat dan menjelaskan kondisi saya secara detail. Saya juga diberi saran untuk menjalani pola hidup sehat agar penyakit ini tidak sering kambuh,” jelas Mareta.
Mareta menyadari pentingnya menjalani pola hidup sehat untuk mendukung pengobatan. Ia mulai memperhatikan asupan makanan, menghindari makanan pedas dan berlemak, serta berusaha mengurangi stress dan istirahat cukup. Hal ini ia lakukan berdasarkan anjuran dokter yang ia temui melalui layanan JKN.
“Dokter tidak hanya memberi obat, tetapi juga membimbing saya untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat. Sampai sekarang pun saya masih berusaha untuk lebih mengontrol diri agar dapat terus konsisten menjalani hidup sehat,” ujarnya.
Ia pun merasa sangat bersyukur atas kehadiran Program JKN. Menurutnya Program JKN memberikan rasa aman dan kepastian, terutama bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan finansial.
“Program JKN bukan hanya soal biaya kesehatan, tetapi juga telah menjadi harapan bagi kami seluruh masyarakat. Saya berharap program ini dapat terus ditingkatkan kualitasnya,” tambahnya.
Ditemui dikesempatan yang berbeda, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Prabumulih, Dwi Asmariyati, menyampaikan bahwa Program JKN dirancang untuk memastikan setiap peserta mendapatkan akses layanan kesehatan tanpa hambatan finansial.
“Kami terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik, termasuk dalam penanganan penyakit kronis. Kami ingin masyarakat memahami betapa pentingnya menjaga kesehatan. Dengan begitu, mereka dapat memanfaatkan program ini secara maksimal,” ujarnya.
Selain itu, Dwi juga menyoroti pentingnya deteksi dini terhadap penyakit kronis melalui skrining riwayat kesehatan yang disediakan oleh BPJS Kesehatan. Skrining riwayat kesehatan dapat diakses melalui Aplikasi Mobile JKN, situs resmi BPJS Kesehatan ataupun FKTP.
Skrining riwayat kesehatan ini berisi pertanyaan terkait riwayat kesehatan dengan hasil risiko rendah/ sedang/ tinggi untuk penyakit diabetes melitus, hipertensi, ginjal kronik, jantung koroner atau penyakit kronis lainnya serta rekomendasi yang harus dilakukan peserta berdasarkan hasil skrining yang telah dilakukan.
“Penyakit kronis seperti diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, ginjal kronik dan penyakit kronis lainnya sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Dengan melakukan skrining riwayat kesehatan, kita dapat mendeteksi potensi masalah kesehatan lebih awal, sehingga penanganannya lebih efektif dan tidak memerlukan biaya besar di kemudian hari,” ujar Dwi.
No comments:
Post a Comment