M Rizky Adetya : Agama Jangan Dijadikan Alat Kepentingan Politik


Author : Ir22

SAHABATSIBER, GUMAY TALANG - Beberapa hari belakangan ini beredar video singkat dan berita terkait Masjid di Desa Mandi Angin Kecamatan Gumay Talang Kabupaten Lahat yang digembok dan tidak difungsikan untuk sholat taraweh, Kamis (4/4).

Terlihat di video, anggota DPRD Kabupaten Lahat mengunjungi Desa tersebut dan seolah membenarkan hal itu, dengan narasi warga lebih memilih membayar denda dari pada sholat taraweh, dengan foto masjid yang digembok.

Menanggapi hal ini, salah satu pemuda Desa Mandi Angin, M Rezki Adetya menyayangkan adanya berita tersebut, tanpa mendalami kebenarannya.

Menurutnya, di berita tersebut menganggap iman masyarakat Desa Mandi Angin sudah bobrok dan seolah memertanyakan keimanan masyarakat Mandi Angin secara luas.

"Memang kita akui, akhir akhir ini kita kehilangan tokoh agama, sehingga kegiatan di masjid menjadi berkurang. Namun itu bukan menjadi alasan, bahwa seluruh masyarakat Desa tidak memakmurkan masjid," ujarnya.

Lebih lanjut, dirinya menjelasakan jika saat kunjungan anggota DPRD ke masjid itu memang pengurus masjid sedang keluar, sehingga kondisi masjid terlihat sepi.

"Namun masyarakat kita banyak yang sholat di masjid desa tetangga, karena tidak adanya tokoh agama yang memimpin kegiatan di masjid Desa Mandi Angin," katanya.

Selain itu, dirinya mengecem, jika ada maksud terselubung di berita yang memviralkan desanya itu. Dimana seolah olah agama dijadikan alat untuk kepentingan politik.

"Tentu agama merupakan hal yang privasi, dimana agama jangan dijadikan alat kepentingan politik. Karena kalau hal itu benar adanya, tentu ini mempermalukan masyarakat Mandi Angin, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerintah Kecamatan Gumay Talang secara menyeluruh," tandasnya. 

Editor : Tahrim

Post a Comment

0 Comments