![]() |
Foto Ilustrasi |
Cerita Sang Ibu
Ada seorang Ibu yang Janda usia 73 Tahun. Tahun 2006 Suaminya meninggal dunia. Sang Ibu mempunyai 8 orang anak. Anak Pertama laki-laki sudah menikah tinggal di Pulau Jawab. Anak kedua sang Ibu laki-laki meninggal dunia tahun 2019 di akibatkan penyakit kronis. Anak ketiga sang ibu seorang wanita yang keras kepala dan telah menikah tinggal tak jauh dari sang ibu. Anak ke empat sang Ibu laki-laki meninggal dunia akibat kecelakaan. Anak kelima sang ibu juga laki-laki merantau di Pulau Jawa dan telah menikah dan anak keenam sang ibu juga laki-laki merantau di Pulau Jawa dan anak ketuju juga laki2 seorang PNS yg taat beragama dan telah menika tinggal di Kabupetan tetangga . Sedangkan anak ke delapan bontot atau bungsu seorang wiraswasta yang selalu merepotkan sang ibu.
Pada tahun 2006 suami sang Ibu meninggal dunia. Setelah sang suami meninggal ibu tersebut ikut dengan anak no 7 yang saat itu masih honorer di salah satu sekolah SD yang ada di wilayah Kb. lahat. Pada Tahun 2009 anak no 7 lulus PNS di Kota Pagar Alam, sang anak mengajak Ibunya Sama-sama tinggal di rumah dinas. Selama 4 tahun lebih sang ibu ikut anak no 7, namun ketika anak no 7 telah menikah sang ibu tak mau lagi ikut dikarenakan sang ibu tidak mau merepotkan.
Pada Tahun 2013 anak sang ibu yang no 8 pulang merantau dari Kota Bali. Dan sang Ibu bersam anak no 8 sama2 tinggal bersama di rumah yang selama ini ditinggalkan sang ibu selama ini.
Pada suatu hari, sang anak yang bontot menikah dengan seorang wanita yang sukses. Sang anak tersebut mengajak sang ibu untuk tinggal bersamanya. Namun sang ibu menolak, nak bukan ibu tak mau tinggal bersama mu, karena rumah yang kau tempati itu bukan hasil dari kamu. Ibu mau tinggal bersamamu kalau memang kamu sudah membeli rumah sendiri dengan hasil keringat kamu sendiri, ibu pasti mau ikut bersamamu.
Kamu mapan tapi itu bukan hasil kerja keras mu sendiri melainkan hasil kerja istri mu. Ingat nak kamu harus punya rumah sendiri. Itu pesan Ibu kerja karas ya nak. Ibu dan Ayah tidak bisa memberikan harta, ibu dan ayah hanya bisa memberikan Ilmu dengan Ilmu kamu bisa mencari rezeki yang barokah. Maafkan ibu dan Ayah tidak bisa membahagiakan mu waktu kecil, karena ibu dan Ayah bukan orang kaya yang mempunyai harta berlimpah.
Pesan Ayah mu jaga diri baik-baik, ingat shalat lima (5) waktu dan jangan perna di injak kepala sama orang. (*Bersambung*)
No comments:
Post a Comment