LAHAT,SAHABATSIBER.COM - Pemirsa INI LAHAT NIAN yang tercinta di manapun anda berada. Kali ini, tim INI LAHAT NIAN akan menelusuri jejak peradaban leluhur kita di masa lampau. Sabtu tanggal 08 Juli 2023 tim INI LAHAT NIAN yang terdiri dari Yardi Chan, Soufie Retorika, Aan Kuntjay dan Irfan Witarto. beserta Pak Bambang Aprianto, SH. MM. Pemerhati Sejarah juga mantan Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lahat. Tim menuju situs. BATU JEBANG yang terletak di daerah RT. 11. RW 03 Kelurahan Kota Baru kecamatan Lahat. Yang berada di ketinggian sekitar 150 - 250 meter dari permukaan laut.
Ikut menemani kami ketua RW 03, Junaidi (50 th) yang juga merupakan mantan Kades Kota Baru hingga 2007 silam. Situs ini diapit oleh Ayek (sungai) Kili dan Ayek Ganya, dua buah sungai yang bermuara ke sungai Puntang dan Lahangan. Di dalam peta militer KNIL tahun 1921 toponim BATU JEBANG telah tercantum dengan jelas dengan Munggu Bal di sebelah utara dan pematang duku di sebelah timurnya.
Selain itu di sekitar batu dikelilingi bilah bilah batu. yang tersusun secara bertingkat atau berundak yang diperkirakan lebih kurang 5-8 undak dengan diameter sekitar 50 sentimeter melingkarinya.
Pada beberapa bilah batu jenis batu pasir atau sandstone. ternyata ditemukan guratan guratan aksara jawi atau pegon atau warga setempat menyebutnya huruf Arab gundul.
Djebang yang kami baca di peta KNIL ini, dan peta terakhir Kelurahan Kota Baru, menurut bahasa lokal Lahat berarti Besar, sementara dalam bahasa Melayu kuno berarti tameng atau perisai.
Melihat topografi yang ada yang dahulu merupakan wilayah perkebunan yang dikelola kolonial Belanda, bisa jadi wilayah ini penyangga kehidupan dari air sungai yang teraliri. Batu Jebang sendiri disangga Pohon Ciru yang cukup besar.
Di situs Batu Jebang selain terdapat sebongkah batu berukuran besar dengan tinggi hampir mencapai 225 CM lebar 170 cm dengan garis tengah 150, 170 cm. Dikelilingi bilah-bilah batu. yang tersusun secara berundak tadi seperti yang kita ceritakan.
Kapan, mengapa dan siapa yang mengguratkan aksara-aksara jawi itu. Belumlah diketahui dengan pasti. Sehingga aksara di situs Batu Jebang itu masih menjadi teka teki yang belum terpecahkan. Masyarakat lokal pun, menghormati dan menjaga tempat ini. (Sore)
No comments:
Post a Comment