SAHABATSIBER, KIKIM TENGAH - Beberapa oknum Puskesmas Tanjung Aur diduga melakukan pungutan liar (pungli) ke ratusan siswa di sekolah sekolah yang ada di Kecamatan Kikim Tengah, Senin (7/8).
Hal tersebut terkuat atas laporan salah satu wali murid ke awak media. Dirinya mengatakan anaknya dipintai uang sejumlah Rp 25.000 oleh pihak Puskesmas dengan alasan skrening anemia dan pembagian tablet FE serta Skrening Kesehatan bagi siswa sekolah.
"Intinya anak kami dipinta uang Rp 25.000 oleh pihak puskesmas untuk kegiatan tersebut. Pada hal itu kegiatan puskes, namun kenapa para murid yang dibebankan. Apakah kegiatan tersebut tidak ada anggarannya," ujar pria parubaya yang mengaku bernama Anto tersebut pada awak media.
Tentu hal tersebut ia sayangkan, karena hal ini tentu bertentangan dengan program Bupati Lahat, Cik Ujang, yakni berobat gratis.
Senada, salah satu Kepala SMP di Kikim Tengah melalui Waka Kesiswaan yang enggan disebutkan namanya membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, pihak sekolah hanya mengumpulkan uang tersebut ke para siswa, untuk selanjutnya diberikan seutuhnya ke pihak puskesmas.
"Kami hanya menyampaikan ke para siswa, bagi yang ingin cek darah, bayar Rp 25.000. Kami tidak dilibatkan terkait hal tersebut," katanya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan hal ini bukan pertama kali dilakukan, namun di tahun sebelumnya pun sama, para siswa dimintai uang dengan alasan untuk cek darah oleh pihak puskesmas.
"Setelah uang para siswa terkumpul, kami berikan ke pihak puskesmas dan lalu mereka akan datang ke sekolah untuk melakukan cek darah ke para siswa," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Tanjung Aur, Jon Sapril Edwarza SKM melalui dokter Puskesmas Tanjung Aur, dr Rara Prawita dan Efti Mulyani Amd Keb yang terjun ke tiap sekolah untuk melakukan kegiatan tersebut tidak memberikan tanggapan apa pun, hingga berita ini ditayangkan. (Ir22)
No comments:
Post a Comment